Sama-sama Bulan “Maria”, Apa Beda Mei dan Oktober?
Seperti kita hayati, terdapat dua bulan
dalam setahun yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria, yaitu bulan Mei
dan bulan Oktober. Dalam kacamata awam, keduanya sama. Tapi sebenarnya
sedikit berbeda. Orang sering menjuluki bulan Mei sebagai Bulan Maria,
sementara bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Mengapa demikian?
Jawabannya ditemukan dalam sejarah
penentuan dua bulan tersebut sebagai bulan yang dikhususkan untuk menghormati
Bunda Maria.
Seperti dimuat dalam laman
katolisitas.org, sejarah bulan Mei sebagai bulan Maria berasal dari Tradisi
Suci yang berkembang di negara dengan empat musim. Bulan Mei, kerap kali
dianggap sebagai awal kehidupan. Pada bulan ini, masyarakat menyambut musim
semi dimana bunga-bunga bermekaran.
Suasana musim semi sangat berbeda dengan
musim sebelumnya yaitu musim salju. Pada musim salju, hampir semua aktivitas
dihentikan, apalagi aktivitas luar rumah. Terasa seolah tak ada kehidupan.
Berakhirnya musim salju menandai dimulainya aktivitas masyarakat,
sehingga terciptalah kehidupan yang berbeda dari musim salju.
Dalam tradisi Katolik, bulan “dimulainya
kehidupan/aktivitas masyarakat” (bulan Mei) seringkali dihubungkan dengan Bunda
Maria yang adalah “hawa baru”. Hawa sendiri berarti ibu dari semua yang hidup.
Kej 3:20 menyatakan, “Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab
dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.”
Tradisi di mana bulan Mei didedikasikan
sebagai bulan Maria diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun, praktek
ini menjadi terkenal di kalangan imam Jesuit pada tahun 1700-an, dan kemudian
menyebar ke seluruh Gereja.
Paus Pius VII Pengalaman iman Paus Pius
VII memperkuat tradisi ini. Pada tahun 1809, para serdadu Napoleon
menangkap Paus Pius VII dan akhirnya dipenjara. Di dalam penjara, Paus Pius VII
berdoa kepada Yesus melalui dukungan doa Sang Bunda, agar ia dapat dibebaskan
dari penjara dengan segera. Paus Pius VII berjanji, jikalau doanya itu
dikabulkan, maka ia akan mendedikasikan suatu bulan dimana umat berdevosi
secara khusus kepada Bunda Maria.
Lima tahun kemudian, tepatnya
tanggal 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dan kembali ke Roma. Pada tahun
berikutnya, Paus Pius VII mengumumkan perayaan Bunda Maria Penolong Umat
Kristen.
Demikianlah, devosi kepada Sang Bunda
semakin dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 1854 ketika Paus Pius IX
mengumumkan dogma “Maria Terkandung Tanpa Noda”, devosi kepada Bunda Maria
semakin dikenal oleh Gereja Katolik.
“Bulan Mei adalah bulan di mana devosi
umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” kata Paus
Paulus VI, dalam Ensikliknya “the Month of May). Dalam ensiklik yang sama, ia
juga menegaskan bahwa bulan Maria merupakan kesempatan untuk penghormatan
iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada
Sang Ratu Surga.
Sepanjang bulan ini, umat Kristen,
baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan
doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. “Pada bulan ini, rahmat
Tuhan turun atas kita dalam kelimpahan.,” kata Paus.
Bulan Rosario Sementara bulan Oktober berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Lepanto pada tahun 1571. Pada pertempuran itu, kerajaan Ottoman (berasal dari Turki) menyerang umat Kristen yang tersebar di Eropa. Jumlah pasukan Turki ternyata melebihi pasukan Kristen Katolik Spanyol, Venesia, dan Genoa. Ancaman ini di luar dugaan.
Untuk menghadapi situasi yang begitu
mencekam ini, Don Juan (John) dari Austria yang menjadi komandan armada Kristen
Katolik, memohon pertolongan melalui perantaraan Bunda Maria dengan mendaraskan
doa Rosario. Bersama dengan Don Juan, umat Kristen Katolik di seluruh Eropa
mendaraskan doa Rosario tiada henti.
Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama
dengan umat Kristen berdoa Rosario bersama di Basilika Santa Maria Magiore. Doa
didaraskan dari subuh, hingga petang. Doa Rosario terus didaraskan di Roma
untuk mendoakan pertempuran Lepanto.
Pada tanggal 7 Oktober, pasukan Kristen
Katolik akhirnya memperoleh kemenangan dalam pertempuran Lepanto (Lepanto
Battle). Paus Pius V lalu menetapkan peringatan Rosario dalam Misa
Kudus di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Paus berikutnya, Paus
Gregorius XIII lalu menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari raya Rosario
Suci.
Peristiwa Lepanto Battle membuktikan bahwa
Bunda Maria telah menyertai Gereja dan umat beriman melalui doa Sang
Bunda kepada Tuhan Yesus untuk menyertai kita yang berziarah di dunia ini.
Lalu apa beda antara bulan Mei dan bulan
Oktober? Jawabannya sederhana. Bulan Mei adalah bulan Maria, “Hawa Baru” yang
melahirkan kehidupan. Sementara bulan Oktober adalah bulan Rosario. Setiap
tanggal 7 Oktober, gereja merayakan hari raya Rosario Suci.
Komentar
Posting Komentar