Amanat Agung dan Tugas Pemuridan Kristen

 


 

Hidup alkitabiah hanya dimungkinkan ada dan tumbuh dalam hidup kita karena adanya pemuridan. John Stott memberikan definisi dalam bukunya Radical Disciple bahwa, "Pemuridan Kristen adalah proses tempat para murid bertumbuh dan berkembang dalam Tuhan Yesus Kristus dan diperlengkapi oleh Roh Kudus, yang mendiami hati kita, dalam mengatasi tekanan dan penderitaan di dalam kehidupan ini dan semakin menyerupai Kristus." (2008:12).

Proses pemuridan mengharuskan setiap orang percaya untuk merespons Roh Kudus yang akan menganalisis pikiran, ucapan, dan perilaku kita, dan mendorong kita untuk senantiasa berubah menjadi pribadi yang menyerupai Kristus.

Arti Kata Murid

Secara harfiah, kata murid berasal dari bahasa Yunani mathetes. Kata murid muncul sebanyak 252 kali dalam teks Perjanjian Baru, murid berarti:

·         seorang pengikut dari guru/tuannya.

·         seorang pembelajar.

·         seorang pelajar.

·         seorang yang meneladani gurunya.

Menurut Andar Ismail dalam bukunya Selamat Berkiprah, menjadi murid dalam  Matius 28:19 berarti mengikut guru dan melakukan kehendak-Nya. Dengan melakukan kehendak sang Guru, diharapkan akan ada buah yang ditunjukkan lewat perilaku sehari-hari sehingga orang lain yang melihatnya akan tertarik dan mau menjadi murid Yesus. Pertobatan adalah karya Roh Kudus, tetapi pemuridan adalah tanggung jawab murid Kristus! (2001:34)

Amanat Agung dan Tugas Pemuridan

Amanat Agung diberikan Yesus kepada para rasul, yang merupakan para arsitek yang membangun dasar gereja, dan kepada para pelayan Injil Tuhan pada segala zaman dan di mana pun berada untuk memberitakan Injil kepada semua telinga yang belum pernah mendengar Injil Yesus Kristus.

·         Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Pergi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus adalah amanat yang harus dilakukan oleh murid Kristus. Tujuan utama pengutusan para murid adalah untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus. Murid dalam ayat 19 menggunakan kata murid yang berarti "terimalah mereka sebagai murid-murid." Oleh karena itu, baik bangsa Israel, bangsa Yunani, maupun bangsa-bangsa lain harus diterima para rasul untuk dimuridkan.

·         Baptislah mereka. Baptisan menjadi tanda bahwa kita telah menjadi milik Kristus. Melalui baptisan, kita telah dipersekutukan dengan Kristus dalam kesengsaraan, kematian, kebangkitan, dan kemuliaan-Nya. Setiap orang yang sudah diterima sebagai seorang murid harus dibaptiskan dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus juga menjadi kredo (pengakuan iman) bagi gereja mula-mula. Hal ini bukan berarti kita dibaptiskan dalam berbagai nama, melainkan kita dibaptiskan dalam Satu Allah yang Esa.

·         Ajarlah mereka. Orang-orang yang sudah diterima sebagai murid dan dibaptis harus diajar. Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Ayat 20). Tugas para murid harus memperhatikan dan melaksanakan segala hal yang telah diperintahkan Kristus. Saat Kristus telah menjadikan kita murid-Nya, bukan berarti Dia telah berurusan dengan kita. Dia justru sedang membentuk komunitas orang percaya yang siap untuk melayani-Nya. 

Kesimpulan dan Aplikasi


Pemuridan menjadikan kita seorang murid yang siap untuk melakukan proses dimuridkan dan memuridkan. Tugas menjadikan bangsa murid Kristus tidak berhenti saat Yesus menyampaikan Amanat Agung-Nya, melainkan tugas ini berlangsung hingga zaman ini. Oleh karena itu, pemuridan harus dibentuk di dalam gereja, sekolah, dan keluarga Kristen hingga kita mencapai kedewasaan  rohani (Efesus 4:11-13). Inilah jaminan yang Tuhan Yesus berikan, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Janji yang agung ini adalah janji yang terus menguatkan  iman  kita supaya kita tetap teguh dan mampu bertahan menjadi murid Kristus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Langkah Evangelisasi

BAB II EVANGELISASI

BAB I ORIENTASI KEP DAN INTRODUKSI